Pages

Jumat, 21 Oktober 2011

IDEOLOGI

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).

Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
Mabda’ secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang )[dalam Al-Mausu’ah al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’(ideologi) : pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda’ adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]
Definisi lain
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
• Gunawan Setiardjo :
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
• Destutt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004
• Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
• Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006
• Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
• Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007
• Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005
• Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003
• Muhammad Ismail:
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007
• Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008
• Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:
"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali."
Ideologi politik
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekereja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.
Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, Demokrasi Islam, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.
Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.
DASAR
Kapitalisme-Demokrasi :Sekularisme, yaitu suatu faham yang memisahkan agama dari kehidupan, meskipun ia mengakui adanya Pencipta, juga adanya kehidupan sebelum dan sesudah dunia ini.
Komunisme-Sosialisme ialektika materialisme, suatu faham yang beranggapan bahwa segala sesuatu itu adalah materi, ia tidak mengakui Tuhan, kehidupan, dan alam sebelum dan sesudah dunia ini.
Islam :Tauhid, yaitu suatu keyakinan yang mengakui tentang adanya Pencipta, (Al-Khalik), dan mengakui adanya alam kehidupan (sebelum penciptaan), maupun alam sesudah kehidupan dunia ini (hubungan penghisaban), juga faham ini tidak memisahkan antara agama dari kehidupan.

PERATURAN
Kapitalisme-Demokrasi: Dibuat dari hasil kejeniusan manusia sendiri, harus menjamin adanya kebebasan terhadap individu, mengeluarkan pendapat, beragama, dan kepemilikan.
Komunisme-Sosialisme : Berasal dari materi, sesuai dengan evolusi materi serta mengikuti perubahan kondisi/zaman, dan alat produksi.
Islam : Berasal dari Allah, sebagai pembuat aturan (Syarr’i), yang Maha Mengetahui segala kebutuhan makhluk-Nya.

STANDAR PERBUATAN
Kapitalisme-Demokrasi: Azas manfaat, berbuat sesuatu bila dinilai akan mendapat keberuntungan/saling mendapat manfaat.
Komunisme-Sosialisme : Nilai materi, manfaat dari materi yang ada di dalam kekuasaanya (nilai koloni)
Islam : Hukum Syara’, halal dan haram yang menjadi tolok ukur perbuatannya


PELAKSANA PERATURAN
Kapitalisme-Demokrasi: Pemerintah yang dipilih oleh mayoritas rakyat, dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi, yaitu suatu pemerintahan yang dijalankan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Komunisme-Sosialisme : Di perintah oleh seseorang yang berkuasa secara otoriter
Islam : Dilaksanakan oleh umat berdasarkan taqwa kepada Allah SWT, Kedaulatan di tangan Syara’(pembuat undang-undang) dan kekuasaan berada di tangan umat.

KEPALA NEGARA
Kapitalisme-Demokrasi : Presiden, Raja, Perdana Menteri
Komunisme-Sosialisme : Presiden
Islam : Khalifah

BENTUK NEGARA
Kapitalisme-Demokrasi : Republik, Federal
Komunisme-Sosialisme : Uni/Persatuan
Islam : Kekhilafahan

KESESUAIAN TERHADAP FITRA MANUSIA
Kapitalisme-Demokrasi : Tidak akan pernah sesuai dengan fitrah, karena manusia yang lemah lagi bodoh tidak akan sanggup membuat peraturan.
Komunisme-Sosialisme : Tidak akan sesuai, karena mengalihkan naluri beragama (tadayyun), dan tidak akan pernah memberi ketenangan terhadap jiwa.
Islam : Selalu Sesuai. Karena memang manusia memerlukan sesuatu sebagai penolong/sandaran.

KESESUAIAN DENGAN AKAL
Kapitalisme-Demokrasi: Tidak akan mengalami kesesuaian, karena menganggap Tuhan hanya sebagai Pencipta dan bukan Pengatur. Oleh karenanya akan terjadi benturan antara aturan agama dengan aturan yang ditetapkan manusia.
Komunisme-Sosialisme : Tidak akan pernah sesuai, karena materi bukanlah segala-galanya. Tidak mungkin manusia yang diberi kebebasan berbuat dalam hidupnya hanya kembali menjadi materi tanpa penghisaban sebagai balasan perbuatannya itu .
Islam : Sesuai, karena dengan tauhid yang mengakui adanya kehidupan sebelum dan sesudah kehidupan ini dapat memberikan kepuasan pada akal.

PANDANGAN TERHADAP INDIVIDU
Kapitalisme-Demokrasi: Individu diberi kebebasan mutlak asalkan saja tidak mengganggu orang lain. Individu bekerja untuk masyarakat yang masing-masing individu itu sendiri tidak berhubungan satu sama lainnya. (individualisme)
Komunisme-Sosialisme : Setiap individu merupakan bagian dari masyarakat yang menyatu dengan alam. Tidak ada kebebasan terhadap individu, semuanya diatur oleh sistem yang telah disepakati seperti halnya gerigi dalam roda.
Islam : Ada kekebasan di dalam batasan hukum Syara’. Setiap Individu merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Ia agar saling berinteraksi dan saling mengoreksi dengan sesama individu lainnya.

PANDANGAN TERHADAP MASYARAKAT
Kapitalisme-Demokrasi: Sekumpulan individu yang tidak memperdulikan kesamaan pendapat (faham), dan tidak diikat oleh sesuatu yang sama.
Komunisme-Sosialisme : Sekumpulan materi sebagai satu kesatuan yang menyeluruh antara manusia dan alam dengan hubungan yang mutlak/pasti. Individu dalam bermayarakat hanya mengikuti arus masyarakat saja.
Islam : Sekumpulan individu yang saling berinteraksi saling mengontrol dan saling mengoreksi untuk selalu dijalan Allah SWT, yang diikat dengan pemikiran, perasaan, dan aturan yang sama, yaitu DIENUL ISLAM
Ditulis dalam artikle | Bertanda demokrasi, faham, ideologi, kapitalisme, komunis, komunisme, sosialisme | 1 Komentar
Suka
Be the first to like this post.
Satu Tanggapan
1. pada 28 Juli 2009 pada 18:49 | Balas rahman
maaf,saya mau kasih masukan,supaya ideologi pancasila juga harus dikoreksi..karena sebagai pelajar,saya juga harus belajar memahami pancasila yang selalu diagungkan dalam pelajaran sekolah.terimakasih..
______________
pancasila bukanlah ideologi, dia cuma sekedar filsafat/falsafah. ideologi adalah sebuah aqidah/keyakinan yang muncul dari proses berpikir, dari aqidah tersebut lahirlah aturan2 kehidupan, baik aturan bermasyarakat maupun bernegara. ada dua syarat sesuatu bisa disebut ideologi. pertama, dia harus memiliki fikroh/dasar2 pemikiran. kedua dia harus memiliki metode untuk menerapkan fikrohnya tadi.
fikroh/dasar2 pemikiran terbagi 2:
1. aqidah dan
2. aturan2 yang bisa menyelesaikan masalah kehidupan
metode terbagi 3:
1. metode menerapkan ideologi
2. metode menjaga ideologi
3. metode penyebarluasan ideologi
sifat ideologi seperti air. dia harus mengalir kemana saja. coba kita liat realita dunia. penyebaran ideologi sangat gencar, baik ideologi kapitalisme-demokrasi maupun sosialisme-komunisme. bahkan di antara kedua ideologi tersebut saling berbenturan dalam rangka menyebarkan ideologi masing2 ke seluruh dunia.
dulu ketika negara Islam masih ada, sejak negara Islam pertama yg dipimpin langsung oleh Rasulullah pada abad ke 7 sampai negara Islam terakhir di Turki pada abad ke 20, ideologi Islam juga disebarluaskan ke seluruh dunia.
nah…pancasila hanya memiliki fikroh saja, tidak memiliki metode. jangankan disebarluaskan ke seluruh dunia, bahkan di indonesiapun pancasila tidak terlaksana. kalo kita bertanya siapa orang indonesia yang berpikir dan berprilaku sesuai dengan pancasila? pasti tidak ada yg bisa jawab. kalau seseorang itu baik ahlaknya, menghargai orang lain, dsb, bukan berarti dia menjalankan pancasila, tetapi dia menjalankan perintah agamanya.
wallahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar